• Tren
  • /
  • Indonesia Selalu Diperhitungkan di Panjat Tebing Dunia

Indonesia Selalu Diperhitungkan di Panjat Tebing Dunia

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Komite Olimpiade (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa Indonesia selalu menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam kompetisi panjat tebing dunia.

Hal ini diungkapkan oleh Okto usai pertandingan panjat tebing nomor speed putri di Le Bourget Climbing Venue pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Cara Mendaftar untuk Donor Darah pada 22 Juni 2025
Klik pada gambar untuk daftar donor darah 22 juni 2025

Dalam ajang tersebut, dua atlet panjat tebing Indonesia berhasil lolos ke perempat final, yaitu Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah.

Perjalanan Atlet Indonesia di Kompetisi Panjat Tebing

Desak Made Rita Kusuma Dewi

Desak Made Rita Kusuma Dewi menunjukkan performa yang mengesankan dengan mencatatkan waktu 6,369 detik, yang merupakan personal best (PB) atau catatan terbaiknya. Namun, ia harus mengakui keunggulan Deng Lijuan dari China yang finis dengan waktu 6,363 detik, sehingga Desak Made gagal melaju ke semifinal.

Rajiah Sallsabillah

Sementara itu, Rajiah Sallsabillah berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan Emma Hunt dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 6,54 detik, mengungguli Emma Hunt yang mencatatkan waktu 7,98 detik. Namun, di semifinal, Rajiah harus menghadapi Deng Lijuan lagi. Kali ini, Deng Lijuan mencatatkan waktu 6,38 detik, sedangkan Rajiah 6,41 detik. Rajiah kemudian melanjutkan perjuangannya di small final atau perebutan medali perunggu melawan Aleksandra Kalucka dari Polandia.

READ  Donor Darah Rumah Berkat dan Rumah Sosial ke-7 di Mall Taman Anggrek Satukan Aksi dan Empati

Perebutan Medali Perunggu

Pada pertandingan perebutan medali perunggu, Rajiah harus mengakui keunggulan Aleksandra Kalucka yang finis dengan waktu 6,54 detik. Rajiah sendiri mencatatkan waktu 8,24 detik karena sempat terpeleset.

Apresiasi dan Harapan untuk Masa Depan

Raja Sapta Oktohari memberikan apresiasi yang tinggi untuk perjuangan Desak Made, Rajiah, dan semua atlet Indonesia yang berpartisipasi dalam Olimpiade Paris 2024. Ia menyatakan bahwa meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, perjuangan mereka tetap patut dihargai.

“Ini adalah Olimpiade, puncak prestasi olahraga. Kita mengapresiasi dan menghargai semua proses yang telah dilewati atlet kita. Kalau hasilnya berbeda, ini bukan akhir segala-galanya,” jelas Okto dalam keterangan NOC Indonesia.

Komentar dari Presiden International Sport Climbing

Lebih lanjut, Okto menegaskan bahwa Indonesia selalu menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam setiap kompetisi panjat tebing dunia. “Tadi saya berbicara langsung dengan Presiden International Sport Climbing, Marco Scolaris. Katanya, Indonesia itu menjadi negara yang selalu diperhitungkan di panjat tebing, khususnya speed climbing,” ujarnya.

Peluang Medali dari Atlet Indonesia Lainnya

Indonesia masih memiliki peluang meraih medali Olimpiade dari empat atlet yang masih berjuang, yaitu:
Veddriq Leonardo (panjat tebing)
Bernard Benyamin van Aert (balap sepeda)
Riski Juniansyah (angkat besi)
Nurul Akmal (angkat besi)

FAQ tentang Kompetisi Panjat Tebing

Apa saja kategori dalam kompetisi panjat tebing?

Kompetisi panjat tebing umumnya terdiri dari tiga kategori utama:
1. Lead Climbing: Atlet memanjat rute panjang dengan tali pengaman.
2. Bouldering: Atlet memanjat rute pendek tanpa tali pengaman tetapi dengan matras di bawahnya.
3. Speed Climbing: Atlet berlomba untuk mencapai puncak dinding dalam waktu tercepat.

Bagaimana cara memilih atlet panjat tebing untuk Olimpiade?

Atlet panjat tebing dipilih berdasarkan serangkaian kualifikasi yang melibatkan prestasi di kompetisi nasional dan internasional. Peringkat dunia dan hasil dari turnamen-turnamen penting seperti Piala Dunia Panjat Tebing juga berpengaruh dalam pemilihan.

READ  Film Everly Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV - Jangan Lewatkan!

Apa yang membuat speed climbing menarik?

Speed climbing menarik karena kecepatan dan ketepatan yang dibutuhkan. Atlet harus menyelesaikan rute dalam waktu secepat mungkin, yang menjadikannya salah satu cabang olahraga yang paling dinamis dan menghibur untuk ditonton.

Kesimpulan

Indonesia terus menunjukkan kekuatannya dalam kompetisi panjat tebing dunia, meskipun hasil di Olimpiade Paris 2024 belum sesuai harapan. Perjuangan atlet seperti Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah memberikan inspirasi dan harapan untuk masa depan. Dengan dukungan yang terus mengalir, Indonesia diharapkan dapat meraih hasil yang lebih baik di kompetisi-kompetisi mendatang.

Gita

Writer & Blogger

Gita adalah seorang pecinta kebaikan yang memiliki semangat tinggi untuk membantu sesama. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang sosial dan kemanusiaan, dia telah terlibat dalam berbagai program mpenggalangan dana dan kegiatan amal untuk membantu mereka yang membutuhkan. Keberadaannya di mengggalangkebaikan.com adalah untuk menyebarkan inspirasi dan informasi tentang cara-cara kita dapat berkontribusi dalam mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Gita percaya bahwa setiap tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain, dan melalui tulisannya, dia ingin mengajak orang lain untuk bergabung dalam upaya menggalang kebaikan.

Edit Template

Menggalangkebaikan.com adalah platform untuk berbagi, berdonasi, dan berkolaborasi dalam menciptakan dampak positif dan kebaikan.

Press ESC to close

Cottage out enabled was entered greatly prevent message.