• Berbagi
  • /
  • Kata-Kata Motivasi Berbagi & Ikhlas yang Menyentuh Hati

Kata-Kata Motivasi Berbagi & Ikhlas yang Menyentuh Hati

"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah," sebuah pepatah yang tak lekang oleh waktu, merangkum esensi dari memberi. Namun, di balik tindakan memberi, ada kekuatan yang jauh lebih besar: keikhlasan. Tanpa keikhlasan, berbagi hanyalah transaksi kosong. Sebaliknya, ketika kita memberi dengan tulus, "apa yang hilang akan diganti, dan apa yang diberi akan berlipat ganda." Inilah inti dari perjalanan menemukan kebahagiaan sejati. Artikel ini akan membawa Anda menyelami lautan kata-kata motivasi berbagi dan ikhlas yang tidak hanya akan menyentuh hati, tetapi juga mengubah cara pandang Anda tentang harta, kebaikan, dan makna hidup itu sendiri.

Memahami Makna Terdalam dari Berbagi

Berbagi seringkali disalahartikan sebatas memberikan sebagian harta atau uang kepada mereka yang membutuhkan. Padahal, maknanya jauh lebih luas dan mendalam. Berbagi adalah tentang memberikan apa pun yang kita miliki yang bisa membawa manfaat bagi orang lain. Ini bisa berupa waktu kita untuk mendengarkan keluh kesah seorang teman, ilmu yang kita ajarkan kepada seseorang, senyuman tulus kepada orang asing yang tampak murung, atau bahkan doa yang kita panjatkan dalam diam untuk kebaikan sesama. Esensi berbagi terletak pada tindakan memberi tanpa pamrih, sebuah manifestasi kepedulian dan empati terhadap lingkungan sekitar.

Cara Mendaftar untuk Donor Darah pada 22 Juni 2025
Klik pada gambar untuk daftar donor darah 22 juni 2025

Ketika kita mampu menggeser fokus dari "memiliki" menjadi "memberi", terjadi sebuah transformasi psikologis yang luar biasa. Dunia modern seringkali mendorong kita untuk terus mengakumulasi—lebih banyak harta, lebih banyak status, lebih banyak pengakuan. Namun, kebahagiaan yang didapat dari akumulasi seringkali bersifat sementara dan dangkal. Sebaliknya, kebahagiaan yang lahir dari tindakan berbagi memiliki efek jangka panjang. Ada sebuah paradoks indah dalam memberi: semakin banyak kita memberi, semakin kaya kita merasa. Kekayaan ini bukanlah kekayaan materi, melainkan kekayaan jiwa yang dipenuhi rasa cukup, damai, dan terhubung.

Pada level komunal, budaya berbagi adalah perekat sosial yang paling kuat. Sebuah masyarakat yang dibangun di atas fondasi gotong royong dan saling peduli akan jauh lebih tangguh dalam menghadapi tantangan. Tindakan berbagi, sekecil apa pun, mengirimkan sinyal kepercayaan dan solidaritas. Ini membangun jembatan antarindividu, meruntuhkan dinding-dinding kecurigaan, dan menciptakan lingkungan di mana setiap orang merasa dihargai dan didukung. Berbagi bukanlah sekadar amal, melainkan investasi untuk membangun peradaban yang lebih manusiawi dan berbelas kasih.

Kekuatan Ajaib Bernama Keikhlasan

Jika berbagi adalah tubuh dari sebuah kebaikan, maka keikhlasan adalah jiwanya. Tanpa keikhlasan, sebuah tindakan berbagi akan kehilangan nilainya di hadapan Tuhan dan bahkan di dalam hati pelakunya sendiri. Ikhlas adalah melakukan sesuatu semata-mata karena mengharap ridha Sang Pencipta, bukan karena ingin dilihat, dipuji, atau mengharapkan balasan dari manusia. Ini adalah tingkat ketulusan tertinggi, di mana tangan kanan memberi tanpa diketahui oleh tangan kiri. Keikhlasan mengubah tindakan biasa menjadi ibadah yang bernilai luar biasa.

Mencapai tingkat keikhlasan bukanlah hal yang mudah. Manusia secara alami memiliki ego dan keinginan untuk diakui. Perjuangan terbesar dalam berbagi seringkali bukan pada seberapa banyak yang kita berikan, tetapi pada pertempuran batin untuk memurnikan niat. Godaan untuk menceritakan kebaikan kita, keinginan untuk mendapatkan ucapan terima kasih, atau harapan agar orang lain membalas budi adalah musuh-musuh utama keikhlasan. Istilah riya' dalam ajaran Islam menggambarkan bahaya ini, yaitu beramal untuk pamer. Inilah mengapa melatih keikhlasan adalah sebuah jihad melawan diri sendiri yang membutuhkan kesadaran dan latihan terus-menerus.

Namun, buah dari keikhlasan sangatlah manis dan menenangkan. Ketika kita berhasil memberi dengan tulus, kita terbebas dari beban ekspektasi. Kita tidak akan kecewa jika pemberian kita tidak dihargai, tidak akan sakit hati jika kebaikan kita dilupakan. Fokus kita beralih dari reaksi orang lain kepada hubungan kita dengan Sang Pencipta. Perasaan damai yang muncul dari tindakan ikhlas adalah salah satu bentuk kebahagiaan paling murni. Hati menjadi lapang, jiwa menjadi ringan, dan kita menemukan kebebasan sejati dari penilaian manusia.

Ciri-Ciri Tindakan yang Ikhlas

Mengidentifikasi apakah sebuah tindakan dilandasi keikhlasan atau tidak bisa dilihat dari beberapa ciri. Pertama, seseorang yang ikhlas cenderung menyembunyikan amalnya sebisa mungkin. Ia tidak memiliki dorongan untuk mengumumkan kebaikannya di media sosial atau menceritakannya kepada setiap orang yang ditemui. Baginya, cukuplah Tuhan yang menjadi saksi. Ini bukan berarti memberi secara terang-terangan itu salah, terutama jika tujuannya untuk memotivasi orang lain, tetapi dorongan utamanya tetap bukan untuk pamer.

READ  Ide Kegiatan Berbagi di Bulan Ramadhan Penuh Makna

Kedua, perasaan setelah memberi menjadi indikator penting. Orang yang ikhlas akan merasa tenang dan bahagia setelah memberi, terlepas dari respons penerimanya. Ia tidak mengharapkan pujian atau ucapan terima kasih yang berlebihan. Bahkan jika ia menerima kritik atau respons negatif, hatinya tetap lapang karena niatnya sudah lurus sejak awal. Perasaannya tidak terikat pada validasi eksternal. Baginya, pahala dan kepuasan batin dari menaati perintah Tuhan sudah lebih dari cukup.

Perbedaan Antara Memberi dan Berbagi dengan Ikhlas

Sekilas, “memberi” dan “berbagi dengan ikhlas” mungkin tampak sama, tetapi ada perbedaan fundamental pada niat dan dampaknya. Memberi bisa saja hanya sebuah tindakan fisik, sebuah transaksi. Seseorang bisa memberi sumbangan besar untuk tujuan citra diri, kepentingan politik, atau untuk meredakan rasa bersalah. Tindakan ini, meskipun bermanfaat bagi penerima, tidak memberikan nutrisi spiritual bagi pemberinya. Fokusnya adalah pada “aku yang memberi”.

Sebaliknya, berbagi dengan ikhlas adalah sebuah keadaan hati. Fokusnya bukan pada "aku", melainkan pada "kebutuhan orang lain" dan "keridhaan Tuhan". Pemberiannya mungkin tidak besar, tetapi dilakukan dengan ketulusan yang penuh. Tindakan ini menciptakan hubungan emosional dan spiritual. Ia tidak hanya mentransfer materi, tetapi juga mentransfer energi positif, doa, dan kasih sayang. Inilah yang membuat sebuah pemberian kecil terasa begitu besar dan menyentuh hati.

Manfaat Berbagi dan Ikhlas bagi Kesehatan Mental & Spiritual

Praktik berbagi yang didasari keikhlasan terbukti secara ilmiah dan spiritual memberikan dampak positif yang signifikan bagi pelakunya. Dari sudut pandang psikologi, tindakan memberi yang tulus dapat memicu pelepasan hormon-hormon kebahagiaan seperti oksitosin (hormon cinta dan ikatan sosial), serotonin (hormon penstabil suasana hati), dan dopamin (hormon penghargaan). Fenomena ini sering disebut sebagai helper's high, sebuah perasaan euforia dan hangat yang dirasakan setelah menolong orang lain.

Secara spesifik, berbagi dapat menjadi penawar yang ampuh untuk berbagai masalah kesehatan mental. Ketika kita fokus pada masalah orang lain dan berusaha membantunya, kita sejenak melupakan kekhawatiran dan kecemasan kita sendiri. Ini memberikan perspektif baru tentang masalah yang kita hadapi, yang seringkali terasa tidak seberapa dibandingkan penderitaan orang lain. Kegiatan berbagi juga meningkatkan rasa syukur, mengurangi perasaan terisolasi, dan menumbuhkan rasa memiliki tujuan hidup (sense of purpose), yang merupakan pilar-pilar penting bagi kesehatan mental yang kokoh.

Dari sisi spiritual, berbagi dengan ikhlas adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan membersihkan jiwa. Dalam banyak ajaran agama, memberi dianggap sebagai bentuk ibadah dan cara untuk menyucikan harta. Tindakan ini melatih jiwa untuk tidak terikat pada duniawi dan memupuk sifat pemurah. Keikhlasan dalam memberi akan melahirkan ketenangan batin (sakinah), di mana hati terasa damai dan terhindar dari penyakit hati seperti iri, dengki, dan sombong. Ini adalah investasi abadi yang pahalanya terus mengalir, bahkan setelah kita tiada.

Aspek Berbagi Tanpa Ikhlas (Pamer) Berbagi dengan Ikhlas (Tulus)
Motivasi Utama Pujian, pengakuan, status sosial, imbalan duniawi. Mendapat ridha Tuhan, membantu sesama.
Perasaan Setelahnya Cemas menunggu reaksi, kecewa jika tidak dipuji. Tenang, damai, dan bahagia dari dalam.
Fokus Utama Diri sendiri ("Aku yang memberi"). Orang lain dan hubungan dengan Tuhan.
Dampak Jangka Panjang Menumbuhkan ego dan kesombongan, kebahagiaan semu. Menumbuhkan kerendahan hati, kedamaian batin.
Nilai di Mata Tuhan Bisa jadi sia-sia atau bahkan bernilai dosa (riya'). Bernilai pahala besar dan abadi.

Kumpulan Kata-Kata Motivasi Berbagi & Ikhlas yang Menginspirasi

Kata-kata memiliki kekuatan untuk menggerakkan hati dan mengubah pikiran. Terkadang, yang kita butuhkan hanyalah sebuah kalimat pengingat untuk kembali ke jalan kebaikan. Kata-kata motivasi tentang berbagi dan ikhlas bukanlah sekadar untaian aksara, melainkan percikan api yang dapat menyalakan kembali semangat kepedulian dalam diri kita. Gunakan kata-kata ini sebagai bahan renungan pribadi, status penyemangat di media sosial, atau sebagai pengingat yang Anda tempel di tempat yang mudah terlihat.

Biarkan setiap kalimat meresap ke dalam sanubari, menantang zona nyaman kita yang mungkin terlalu sering berpikir tentang "aku" dan "milikku". Renungkan bagaimana Anda bisa mengaplikasikan pesan-pesan ini dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin dimulai dari hal kecil: berbagi bekal makan siang dengan teman kantor, menyisihkan sedikit uang jajan untuk kotak amal, atau sekadar memberikan tempat duduk di transportasi umum kepada yang lebih membutuhkan.

READ  Ide Berbagi di Hari Jumat Berkah yang Bisa Kamu Coba

Kata-Kata Tentang Indahnya Memberi

  • "Kebahagiaan sejati tidak datang dari seberapa banyak yang kita kumpulkan, tapi dari seberapa tulus kita membagikan."
  • "Jangan menunggu kaya untuk berbagi. Berbagilah, maka hatimu akan terasa kaya."
  • "Bunga tidak menyimpan harumnya untuk dirinya sendiri. Ia membagikannya kepada angin. Jadilah seperti bunga."
  • "Tangan yang memberi lebih wangi daripada tangan yang menerima. Bukan karena apa yang diberi, tapi karena kebaikan yang menyertainya."
  • "Harta yang sesungguhnya adalah apa yang kita sedekahkan, bukan yang kita simpan."
  • "Satu lilin tidak akan kehilangan cahayanya dengan menyalakan lilin yang lain. Begitu pula kebahagiaan tidak akan berkurang karena dibagikan."

Kata-Kata Motivasi Berbagi & Ikhlas yang Menyentuh Hati

Kata-Kata Tentang Kekuatan Ikhlas

  • "Ikhlas itu seperti semut hitam di atas batu hitam di malam yang gelap. Tak terlihat, namun jejaknya nyata di sisi Tuhan."
  • "Beramallah dalam sunyi, biarkan pahalamu yang berbunyi nyaring di akhirat nanti."
  • "Saat kamu memberi dan melupakannya, saat itulah Tuhan mencatatnya selamanya."
  • "Keikhlasan adalah melepaskan pujian manusia untuk mendapatkan pujian dari Pencipta manusia."
  • "Orang yang paling bebas adalah orang yang berbuat baik tanpa peduli siapa yang melihat dan siapa yang berterima kasih."
  • "Jangan biarkan tangan kirimu tahu apa yang diberikan tangan kananmu. Cukup hatimu dan Tuhanmu saja yang menjadi saksi."

Kata-Kata Bijak dari Tokoh dan Ajaran

"Bukan seberapa banyak yang kita berikan, tetapi seberapa besar cinta yang kita sertakan dalam pemberian itu." –Mother Teresa*
"Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka." –Hadis Riwayat Tirmidzi*
"Kedermawanan adalah menyembunyikan kemiskinanmu dari orang lain, bukan memamerkan kekayaanmu." –Ali bin Abi Thalib*
"Kita hidup dari apa yang kita dapatkan, tetapi kita menciptakan kehidupan dari apa yang kita berikan." –Winston Churchill*
"Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah." –Hadis Riwayat Baihaqi*

Cara Praktis Menumbuhkan Kebiasaan Berbagi dengan Ikhlas

Mengetahui pentingnya berbagi dan ikhlas adalah satu hal, tetapi menjadikannya sebagai kebiasaan adalah hal lain. Ini adalah sebuah keterampilan yang perlu dilatih secara sadar dan konsisten. Jangan menunggu momen besar atau memiliki harta berlimpah untuk mulai berbagi. Justru, kebiasaan ini paling baik dipupuk melalui tindakan-tindakan kecil yang dilakukan secara rutin. Seperti otot yang semakin kuat jika dilatih, hati pun akan semakin lapang dan ikhlas jika terus-menerus diajak untuk memberi.

Langkah pertama adalah mengubah pola pikir dari kelangkaan (scarcity mindset) menjadi kelimpahan (abundance mindset). Sadarilah bahwa rezeki Tuhan itu luas dan tidak akan pernah habis hanya karena kita berbagi. Yakinlah bahwa setiap kebaikan yang kita lepaskan akan kembali kepada kita dalam bentuk lain yang mungkin tidak terduga, entah itu kesehatan, ketenangan jiwa, atau kemudahan dalam urusan lain. Pola pikir ini akan membuat kita lebih ringan tangan dalam memberi.

Konsistensi adalah kunci. Lebih baik bersedekah seribu rupiah setiap hari dengan ikhlas daripada satu juta rupiah setahun sekali dengan terpaksa atau untuk pamer. Konsistensi membentuk karakter. Jadikan berbagi sebagai bagian dari rutinitas harian atau mingguan Anda. Misalnya, niatkan untuk selalu mengisi kotak amal setiap shalat Jumat, atau sisihkan 2.5% dari penghasilan bulanan di awal bulan untuk disalurkan kepada yang membutuhkan. Tindakan rutin ini akan membentuk jalur kebaikan di dalam otak dan hati kita.

Mulai dari Lingkungan Terdekat

Lahan latihan terbaik untuk berbagi adalah lingkungan terdekat kita: keluarga, teman, dan tetangga. Sebelum melihat jauh ke luar, lihatlah sekitar Anda. Apakah ada anggota keluarga yang sedang membutuhkan bantuan? Apakah ada teman yang sedang kesulitan? Tawarkan bantuan tanpa diminta. Berbagi makanan dengan tetangga, membantu pekerjaan teman tanpa pamrih, atau sekadar memberikan waktu untuk mendengarkan adalah bentuk-bentuk berbagi yang sangat bernilai.

Berlatih di lingkungan terdekat juga membantu kita mengelola ekspektasi. Terkadang, memberi kepada orang yang kita kenal lebih sulit menjaga keikhlasannya karena adanya hubungan personal. Gunakan ini sebagai ajang untuk melatih hati agar tidak mengungkit-ungkit kebaikan atau mengharapkan balasan di kemudian hari. Jika Anda bisa memberi dengan tulus kepada orang terdekat, akan lebih mudah bagi Anda untuk memberi kepada orang asing.

Latih Diri untuk 'Melepaskan'

‘Melepaskan’ adalah inti dari keikhlasan. Ini berarti melepaskan keterikatan pada hasil, pujian, dan balasan dari tindakan baik kita. Ini adalah latihan mental yang kuat untuk memurnikan niat. Setiap kali Anda melakukan kebaikan, segera lepaskan pikiran tentang bagaimana orang akan meresponsnya. Niatkan di dalam hati bahwa Anda melakukannya semata-mata untuk Tuhan, lalu lupakan.

READ  Apa Manfaat Berbagi Dengan Sesama yang Perlu Anda Ketahui

Beberapa cara praktis untuk melatih 'melepaskan' adalah:

  • Donasi Anonim: Saat berdonasi online atau melalui transfer, gunakan pilihan 'hamba Allah' atau anonim. Ini secara fisik memutus hubungan antara Anda dan pujian.
  • Niatkan di Awal: Sebelum beramal, luangkan waktu sejenak untuk meluruskan niat dalam hati. Ucapkan, "Ya Allah, aku melakukan ini hanya karena-Mu."
  • Fokus pada Rasa Syukur: Alihkan fokus dari apa yang Anda berikan kepada rasa syukur karena Anda diberi kemampuan untuk memberi. Ini mengubah perspektif dari pemberi yang hebat menjadi hamba yang bersyukur.
  • Segera Lakukan Kebaikan Lain: Setelah melakukan satu kebaikan, jangan berhenti merenungkannya. Segeralah cari atau lakukan kebaikan kecil lainnya. Ini akan membuat pikiran Anda terus bergerak maju, bukan terjebak pada satu amal yang bisa menimbulkan rasa bangga.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Q: Bagaimana cara tetap ikhlas saat tidak ada yang menghargai pemberian kita?
A: Ini adalah ujian keikhlasan yang sesungguhnya. Ingat kembali niat awal Anda: apakah Anda memberi untuk dihargai manusia atau untuk mendapatkan ridha Tuhan? Jika niatnya untuk Tuhan, maka penghargaan manusia menjadi tidak relevan. Fokuslah pada kedamaian batin yang Anda rasakan dan keyakinan bahwa Tuhan Maha Melihat dan tidak pernah menyia-nyiakan kebaikan sekecil apa pun. Anggaplah ini sebagai kesempatan untuk memurnikan hati Anda ke level yang lebih tinggi.

Q: Apakah berbagi harus selalu dalam bentuk materi atau uang?
A: Sama sekali tidak. Berbagi tidak terbatas pada materi. Anda bisa berbagi ilmu, tenaga, waktu, nasihat, keterampilan, senyuman, atau bahkan doa. Berbagi telinga Anda untuk mendengarkan curahan hati seseorang adalah salah satu bentuk sedekah yang paling berharga di zaman sekarang. Setiap orang memiliki sesuatu yang bisa dibagikan.

Q: Apa bedanya ikhlas dan pasrah?
A: Ikhlas berkaitan dengan niat sebelum dan saat beramal, yaitu memurnikan tujuan hanya untuk Tuhan. Sedangkan pasrah (tawakkal) lebih berkaitan dengan sikap hati setelah berusaha dan beramal, yaitu menyerahkan segala hasilnya kepada kehendak Tuhan. Keduanya saling melengkapi. Kita beramal dengan ikhlas, lalu bertawakkal atas hasilnya.

Q: Bagaimana cara mengajarkan anak tentang pentingnya berbagi dan ikhlas?
A: Cara terbaik adalah dengan menjadi teladan (role model). Libatkan anak dalam kegiatan berbagi, misalnya saat membagikan makanan kepada tetangga atau memasukkan uang ke kotak amal. Jelaskan dengan bahasa sederhana mengapa kita melakukan itu. Puji tindakannya saat ia mau berbagi mainannya, dan ajarkan bahwa perasaan senang saat membuat orang lain bahagia adalah hadiah terbaik. Hindari memaksa, tetapi ciptakan lingkungan yang mendorong sifat murah hati secara alami.

Kesimpulan

Berbagi dan ikhlas adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam perjalanan spiritual dan kemanusiaan kita. Berbagi tanpa keikhlasan akan terasa hampa, sementara keikhlasan tanpa tindakan nyata hanyalah angan-angan. Kata-kata motivasi yang telah kita jelajahi bersama berfungsi sebagai kompas, pengingat untuk terus mengarahkan hati kita pada tujuan yang benar: memberi dengan tulus untuk menggapai keridhaan-Nya dan menemukan kebahagiaan yang hakiki.

Perjalanan menumbuhkan kebiasaan ini adalah proses seumur hidup yang penuh tantangan, namun hasilnya tak ternilai harganya. Dimulai dari hal-hal kecil, dari lingkungan terdekat, dan dengan niat yang terus diperbarui, kita dapat melatih hati menjadi lebih lapang, jiwa lebih tenang, dan hidup lebih bermakna. Pada akhirnya, warisan terbaik yang bisa kita tinggalkan bukanlah harta yang kita kumpulkan, melainkan kebaikan yang tulus kita tebarkan.

***

Ringkasan Artikel

Artikel ini membahas secara mendalam tentang kata-kata motivasi berbagi dan ikhlas, menggali makna, manfaat, serta cara praktis untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dimulai dengan definisi bahwa berbagi tidak hanya terbatas pada materi, tetapi juga mencakup waktu, ilmu, dan perhatian. Kekuatan utama di balik tindakan berbagi adalah keikhlasan, yaitu niat tulus yang semata-mata mengharap ridha Tuhan, bukan pujian manusia.

Artikel ini juga menguraikan berbagai manfaat berbagi dan ikhlas bagi kesehatan mental, seperti mengurangi stres dan meningkatkan rasa bahagia melalui fenomena helper's high, serta manfaat spiritual berupa ketenangan batin dan kedekatan dengan Sang Pencipta. Disajikan pula tabel perbandingan antara berbagi dengan ikhlas dan tanpa ikhlas untuk memperjelas perbedaannya. Bagian inti artikel menyajikan kumpulan kata-kata motivasi inspiratif yang dikelompokkan ke dalam beberapa kategori: tentang indahnya memberi, kekuatan ikhlas, dan kutipan dari tokoh terkenal.

Untuk membuat konsep ini lebih aplikatif, artikel memberikan panduan praktis tentang cara menumbuhkan kebiasaan ini, seperti memulai dari lingkungan terdekat dan melatih diri untuk 'melepaskan' ekspektasi. Terakhir, sebuah seksi FAQ menjawab pertanyaan-pertanyaan umum seputar tantangan dalam menjaga keikhlasan. Kesimpulannya, berbagi yang dilandasi keikhlasan adalah kunci menuju kebahagiaan sejati dan kehidupan yang lebih bermakna.

Gita

Writer & Blogger

Gita adalah seorang pecinta kebaikan yang memiliki semangat tinggi untuk membantu sesama. Dengan latar belakang pendidikan dalam bidang sosial dan kemanusiaan, dia telah terlibat dalam berbagai program mpenggalangan dana dan kegiatan amal untuk membantu mereka yang membutuhkan. Keberadaannya di mengggalangkebaikan.com adalah untuk menyebarkan inspirasi dan informasi tentang cara-cara kita dapat berkontribusi dalam mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik. Gita percaya bahwa setiap tindakan kecil dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan orang lain, dan melalui tulisannya, dia ingin mengajak orang lain untuk bergabung dalam upaya menggalang kebaikan.

Edit Template

Menggalangkebaikan.com adalah platform untuk berbagi, berdonasi, dan berkolaborasi dalam menciptakan dampak positif dan kebaikan.

Press ESC to close

Cottage out enabled was entered greatly prevent message.